Program DNIKS Dorong Peningkatan Ekonomi Rakyat

redaksi Berita Nasional 12 Mei 2025 125 kali Program DNIKS Dorong Peningkatan Ekonomi Rakyat Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding memberi sambutan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I DNIKS. (Dok)

DNIKS.OR.ID, JAKARTA - Program Asta Bhakti Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), dinilai penting. Hal itu guna mendorong peningkatan ekonomi rakyat.

"Apalagi, program Asta Bhakti mencakup bukan hanya rakyat di dalam negeri saja. Namun berlaku juga untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri," kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Aula DNIKS, Jakarta, Senin (12/5).

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I DNIKS. Menurutnya, program Asta Bhakti DNIKS dan P2MI memiliki visi misi yang sama.

Dimana salah satunya adalah aksi dan akselerasi program pemerintah. Seperti diketahui, Asta Bhakti DNIKS lainnya adalah konsolidasi organisasi, kaderisasi, mobilisasi dan partisipasi publik.

Selain itu, berbagi dan advokasi, lalu memproduksi konsepsi/gagasan bersama perguruan tinggi. Kemudian, melakukan kolaborasi dan sinergi dengan orsos/kesos, serta melakukan sosialisasi dan publikasi program yang sudah dijalankan.

Dikatakan, pemberdayaan ekonomi rakyat memegang peranan penting. Karena memacu kreativitas rakyat dalam berekonomi.

"Sehingga, rakyat tidak lagi bergantung pada program bansos, rehabilitasi sosial dan lainnya. Yang mana membuat rakyat bergantung pada pemerintah," tandasnya.

Ketua Dewan Pakar DNIKS tersebut mengaku tidak menutup mata, memang ada PMI yang pulang ke Indonesia malah tidak sejahtera. Hal ini karena PMI tersebut tidak mampu mengelola keuangan dengan baik.

"Malah nasibnya jadi turun kelas, bukan naik kelas. Karena umumnya, PMI perempuan itu mengirimkan uang hasil kerjanya ke suami dan tidak dikelola dengan baik," ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, P2MI menggandeng DNIKS untuk memberdayakan para PMI miskin tersebut mendapatkan pelatihan. Hal itu agar bisa bekerja di sektor lain.

"Kami ingin bekerja sama dengan Perempuan Tani Indonesia yang merupakan anggota DNIKS. Hal itu untuk memberikan skill dan pengetahuan, sehingga mereka bisa hidup mandiri," tegasnya.

Dikatakan, sinergi dan kolaborasi P2MI dengan DNIKS bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Sekaligus mempercepat pengentasan kemiskinan.

"Ini sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, yakni zero kemiskinan pada 2029. Ada sekitar 10 juta PMI," paparnya.

Namun, hanya sekitar 5,2 juta di antaranya yang bekerja di luar negeri secara prosedural. Selebihnya tidak prosedural.

Sementara itu, Ketua umum DNIKS Effendy Choire menegaskan, kerangka kerja DNIKS 2024-2029 sepenuhnya untuk mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029.

"Mukernas I DNIKS ini membahas sejumlah program kerja yang selaras dengan kebijakan pemerintah. Hal itu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Dia juga mengapresiai kinerja Menteri P2MI, yang sangat serius meningkatkan pendapatan masyarakat lewat pengiriman PMI ke luar negeri.

Sebagaimana disebut dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, Presiden  Prabowo Subianto menetapkan dua target utama dalam upaya penurunan  kemiskinan  pada periode 2025-2029.

Yakni menurunkan tingkat kemiskinan nasional ke angka 4,5-5,0 persen. Hal itu sebagai langkah strategis untuk memastikan lebih banyak penduduk dapat memenuhi kebutuhan hidup layak.

Presiden juga menargetkan tingkat kemiskinan turun dari 9,03 persen pada Maret 2024 menjadi 7,0-8 persen di 2025. Selanjutnya tingkat kemiskinan ditargetkan menurun menjadi 4,5-5,0 persen di 2029.

Sementara kemiskinan ekstrem ditargetkan turun hingga <0,59 persen di 2025.

Untuk mengurangi kemiskinan, fokus diarahkan pada penduduk paling miskin. Kemudian, kelompok rentan yang menghadapi hambatan tertentu termasuk penyandang disabilitas, lanjut usia, dan anak-anak.

Selain itu, penduduk miskin dan rentan, perempuan dan penyandang disabilitas yang terpinggirkan dan tinggal di wilayah-wilayah kantong kemiskinan, tertinggal, terdepan dan terluar. Sampai dapat tergraduasi dari kemiskinan.

Dalam Mukernas tersebut, hadir pula Sekjen DNIKS Sudarto, para Wakil Ketua umum, Dian Novita Susanto, Fajar Wirjono Hayono Suyono, Zarman Syah, Ketua Panitia Mukernas DNIKS, Muhammad Lukman Edy, dan Ketua SC Mukernas DNIKS Hendriatmoko.